PENGAWET
MAKANAN (NATRIUM BENZOAT)
1). Pengertian Natrium Benzoat
Natrium benzoat
rumusnya NaC7H5O2.
Digunakan sebagai pengawet makanan dengan nomor E E211. Merupakan garam
natrium dari asam
benzoat yang muncul ketika dilarutkan dalam air. Dapat
diproduksi dengan mereaksikan natrium
hidroksida dengan asam benzoat.
Asam benzoat ada secara alami dalam jumlah kecil di kranberi,
prune, kayu manis,
cengkeh,
dan apel.
2). Manfaat Natrium Benzoat
Natrium benzoat bisa ditemukan di berbagai zat,
baik secara alami dan sebagai aditif kimia.
a) Makanan
Banyak buah-buahan seperti berry,
plum, apel atau cranberry secara alami mengandung natrium benzoat dengan
kadar yang rendah. Namun, kebanyakan orang yang terkonsumsi bahan kimia ini
karena penggunaan pengawet dalam makanan olahan. Sekitar 75 persen orang bisa
merasakan rasa pahit, asin yang berasal dari natrium benzoat yang
ditambahkan ke dalam makanan. Terkadang bahan kimia ini rasanya manis. Makanan
yang paling sering mengandung bahan kimia ini adalah minuman
ringan. Meskipun natrium benzoat tidak dianggap beracun dan tidak ada
efek kesehatan yang buruk, namun FDA saat ini melarang natrium benzoat
untuk ditambahkan ke dalam makanan. Maksimal yang dizinkan adalah 0,1 persen.
b).
Lainnya
Selain bertindak sebagai pengawet
makanan, bahan kimia ini juga digunakan untuk memperpanjang umur simpan
pasta gigi, deodoran, obat kumur, sampo, lotion, salep, sirup obat atau pil.
Bahan kimia ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri atau sebagai
inhibitor yang bisa mencegah perkaratan logam. Logam kaleng yang berisi
pembersih atau makanan cair akan dilapisi natrium benzoat sehingga logam
tersebut tidak mengalami korosi. Mesin seperti mesin kendaraan juga dilapisi
oleh bahan kimia ini untuk alasan yang sama.
3). Bahaya Natrium Benzoat
Perlindungan
Kesehatan Cabang Kanada (Health Protection Branch of Canada) dan Administrasi
makanan dan obat – obatan (the Food and Drug Administration) menyatakan bahwa natrium
benzoat aman dikonsumsi dalam dosis kecil, tetapi tidak jika
dikombinasikan dengan asam askorbat, atau yang dikenal dengan asam sitrat atau
vitamin C, karena hal ini akan menghasilkan zat karsinogen, yaitu benzena.
Zat karsinogen ini diyakini
sebagai penyebab kematian sel, kerusakan pada mitokondria dalam sel, kerusakan
DNA, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau leukemia. Hasil studi
juga menunjukkan bahwa makanan yang mengkombinasikan bahan pewarna dengan natrium
benzoat dapat menyebabkan anak-anak menjadi hiperaktif. Efek tersebut
disebabkan karena mengkonsumsi minuman soda, yang mana kadungan benzena –nya
lebih tinggi dibanding makanan atau minuman lainnya.
Peraturan Penggunaan
Natrium Benzoat dalam Makanan
Selama penelitian tahun 2005,
FDA menyelidiki 200 minuman ringan dan minuman sejenis untuk menentukan tingkat
benzena-nya. Sebagian besar memenuhi persyaratan FDA dan hanya 10 minuman
yang ditemukan dengan kadar benzena yang lebih tinggi dari yang dianjurkan.
Karena konsumen memperatikan
efek samping dari bahan kimia ini, produsen minuman di Amerika sudah
tidak lagi menggunakan bahan pewarna dalam produknya. Upaya serupa juga berlaku
pada ‘Foods Standard Agency Board’ di Inggris mulai tahun 2009.
Kurangi Konsumsi
Natrium Benzoat
Jika Anda peduli dengan
kesehatan diri Anda dari natrium Benzoat ini, disarankan untuk
membaca label makanan atau minuman dengan hati-hati. Perhatikan setiap produk
yang mengandung asam benzoat, benzena atau benzoat, dan beri perhatian lebih
untuk kandungan senyawa asam sitrat, asam askorbat dan vitamin C. Membatasi
asupan jus buah olahan (maksudnya jus buah olahan bukan jus buah yang alami)
atau minuman ringan juga dapat membantu mengurangi risiko ini, terutama untuk
anak-anak yang mungkin rentan terhadap ADHD.
Dari paparan di atas
dinyatakan bahwa natrium benzoat aman dikonsumsi dalam kadar
yang rendah kecuali jika dikombinasikan dengan asam askorbat atau bahan
pewarna. Karena kombinasi tersebut akan menghasilkan senyawa benzena yang
sifatnya karsinogenik.
4). Kesimpulan
Natrium
benzoat Digunakan sebagai pengawet makanan dengan nomor E E211.
Merupakan garam natrium dari asam benzoat
yang muncul ketika dilarutkan dalam air. Dapat diproduksi dengan mereaksikan natrium
hidroksida dengan asam benzoat.
Asam benzoat ada secara alami dalam jumlah kecil di kranberi,
prune, kayu manis,
cengkeh,
dan apel.
Natrium
benzoat dengan kadar yang rendah alami Banyak terdapat pada buah-buahan seperti berry, plum, apel atau
cranberry
Sekitar 75 persen orang bisa merasakan
rasa pahit, asin yang berasal dari natrium benzoat yang ditambahkan ke
dalam makanan. Terkadang bahan kimia ini rasanya manis. Makanan yang paling
sering mengandung bahan kimia ini adalah minuman ringan. Meskipun natrium
benzoat tidak dianggap beracun dan tidak ada efek kesehatan yang buruk,
namun FDA saat ini melarang natrium benzoat untuk ditambahkan ke dalam
makanan. Maksimal yang dizinkan adalah 0,1 persen.
Selain bertindak sebagai pengawet
makanan, bahan kimia ini juga digunakan untuk memperpanjang umur simpan
pasta gigi, deodoran, obat kumur, sampo, lotion, salep, sirup obat atau pil.
Bahan kimia ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri atau sebagai
inhibitor yang bisa mencegah perkaratan logam. Logam kaleng yang berisi
pembersih atau makanan cair akan dilapisi natrium benzoat sehingga logam
tersebut tidak mengalami korosi.
Zat
karsinogen ini diyakini sebagai penyebab kematian sel, kerusakan pada mitokondria
dalam sel, kerusakan DNA, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau
leukemia. Hasil studi juga menunjukkan bahwa makanan yang mengkombinasikan
bahan pewarna dengan natrium benzoat dapat menyebabkan
anak-anak menjadi hiperaktif.
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment
welcome !!!