UA-85119234-1

Entri yang Terpopuler

ARTIKEL TENTANG TOOL ICON PADA COREL DRAW | YM BLOG

Pengertian Microsoft CorelDRAW             CorelDRAW adalah aplikasi design grafis yang digunakan untuk membuat berbagai macam desig...

Saturday, August 13, 2016

Pengertian, Manfaat, Kekurangan dan Kelebihan Dalam Mie Instan | YM BLOG



1).        Pengertian mie instan
Mi instan adalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada dalam paketnya.
Mi instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, yang kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan pertama di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mi Jepang) rasa ayam. Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin memperkenalkan mi dalam gelas bermerek Cup Noodle. Kemasan mi adalah wadah styrofoam tahan air yang bisa digunakan untuk memasak mi tersebut. Inovasi berikutnya termasuk menambahkan sayuran kering ke gelas, melengkapi hidangan mi tersebut. Menurut sebuah survei Jepang pada tahun 2000, mi instan adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20

2).        Zat kimia yang terkandung dalam mie instan
1.      Kandungan lilin
Dalam proses pembuatan mi, pengawetan dilakukan dengan deep frying yaitu penggorengan dalam minyak panas pada suhu 120-160 derajat celcius selama kurang lebih dua menit sampai kering dan diperoleh kadar air kurang dari 4% sehingga mikroorganisme nggak dapat berkembang biak.

Bahayanya kalau mi instan tetap ada di dalam saluran pencernaan untuk waktu yang lama, akan sangat berdampak pada penyerapan nutrisi makanan lain yang kamu makan.
2).   Kandungan nipagin
Sudah nggak asing lagi kalau dalam proses pembuatan bumbu-bumbu mi instan menggunakan bahan kimia sebagai pengawet. Pengawet yang paling umum digunakan yaitu asam benzoat dan nipagin.
Nipagin biasa digunakan sebagai pengawet dalam pembuatan kecap. Beberapa negara mengizinkan penggunaan nipagin dalam batas maksimun seperti Kanada dan Amerika Serikat.
Sedangkan di Indonesia, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), penggunaan nipagin di Indonesia diatur dalam Permenkes RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan makanan yang mengizinkan penggunaan nipagin dalam kecap dengan batas maksimum 250 mg/kg (SNI,1999).

Tapi ada juga negara yang nggak mengizinkan penggunaan nipagin sebagai pengawet dalam makanan, misalnya Belgia, Prancis, Belanda dan Turki.

Kombinasi dari penggunaan asam benzoat dan nipagin sebagai pengawet dalam makanan dapat meningkatakan daya tahan makanan karena peningkatan efek antimikrobanya.
Penggunaan nipagin dan garam natrium yang berlebihan akan menimbulkan reaksi alergi pada mulut dan kulit. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan dan analisis kuantitatif terhadap pengawet nipagin dalama makanan secara rutin.
3).   Pengawet TBHQ (tertiary-butyl hydroquinone)
TBHQ merupakan bahan kimia yang sering disebut memiliki fungsi sebagai antioksidan. Tapi, TBHQ ini bukanlah berasal antioksidan alami tapi berasal dari bahan kimia sintesis. Zat ini berfungsi untuk mencegah oksidasi lemak dan minyak, sehingga dapat memperpanjang masa simpan makanan olahan, atau biasa disebut bahan pengawet. Inilah kenapa mi instan bisa awet disimpan dalam waktu yang lama.
Memang sih TBHQ biasa digunakan di dalam makanan olahan instan. Tapi, bahan kimia tersebut juga bisa ditemukan di dalam bahan non-makanan, seperti pestisida, kosmetik, dan parfum, karena sifatnya yang bisa mengurangi tingkat penguapan. Kalau TBHQ ada di dalam makanan jelas membahayakan tubuh manusia apalagi kalau kamu sering mengonsumsinya, bisa berakibat mual disertai muntah, terjadi dering di telinga, mengigau, dan sesak napas.
4.    MSG (monosodium glutamat)
Memang nggak bisa dipungkiri kalau bumbu mi instanlah yang bisa membuat makanan ini menjadi nikmat dan gurih. Itu semua karena bumbu mi instan mengandung bahan penyedap rasa seperti MSG atau vetsin yang dapat membahayakan untuk kesehatan.

MSG dapat menyebabkan disfungsi otak dan kerusakan berbagai organ. Selain itu, zat ini juga dapat menimbulkan sejumlah penyakit, seperti alzheimer, parkinson, dan bahkan penyakit kesulitan belajar.
5).   Sodium
Rekomendasi dari Dietary Allowance Amerika Serikat, menyatakan untuk kebutuhan natrium pada orang dewasa dan anak-anak berusia dari 4 tahun yakni 1500 mg perhari. Pada 1 cup sajian mie terkandung 2700 mg-sodium. Namunm, studi baru di CDC dan Akademi Nasionanal of Medicine ditemukan, bahwasannya terlalu banyak garam tak lagi menimbulkan bahaya yang spesifik terhadap kesehatan.
Bahkan tindakan dikuranginya asupan garam dibawah tingkat yang sudah di rekom, bisa menimbulkan bahaya kesehatan. Hampir 5 tahun lamanya, Akademi Nasional Institute of Medicine sudah melakukan penelitian pada 29.000 peserta dan memberi kesimpulan bahwa “tidak ada hun=bungan antara garam dan kesehatan seseorang”.
6).   Minyak Goreng
Produk Oksidasi saat mengkonsumsi mie banyak dikhawatirkan, termasuk akrilamida dan aldehida yang diproduksi dari minyak tersebut. Kalau minyak tidak digoeng diolah pada suhu tepat, maka akan menghasilkan produk oksidasi yang terkandung tumpukan racun.
Saya sarankan minyak goreng pada mie, sebaiknya diolah dengan suhu yang sudah ditentukan di balik kemasan.
7).   Mengandung MSG
Kandungan monosodium glutamat atau singkatnya (MSG), merupakan salah satu bahan yang dipakai untuk penambah cita rasa yang khas pada mie.
Namun sekitar 1-2 % dari populasi manusia di seluruh dunia mengalami alergi, ketika mengkonsumsi MSG tersebut. Beberapa gejala seperti, akan mengalami sensasi terbakar di dada, kemerahan pada wajah serta kulit, rasa nyeri dan sakit kepala.
8).   Propylene Glycol
Propylene Glycol merupakan bahan yang berfungsi untuk mencegah mie dari pengeringan dengan mempertahankan kelembapan. Tubuh kita sangat mudah untuk menyerap zat ini, mungkin lama-kelamaan dapat terakumulasi di jantung, hati dan ginjal. Akibatnya beragam macam kelainan pada organ, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

3).        Fungsi dan manfaat mie instan
Kebanyakan produk-produk mie instan telah melalui proses fortifikasi (seperti yang sudah pernah dibahas), yakni proses penambahan mikronutrien ke dalam produk. Mikronutrien ini seperti misalnya zat besi, asam folat, niasin, vitamin dan mineral seperti kalsium.
Baru-baru ini telah diperkenalkan jenis mie instan baru yang justru dapat membantu orang-orang yang mengalami kegemukan atau ingin berdiet, menurunkan berat badannya. Mie instan tersebut adalah mie yang menggunakan pectin sebagai salah satu bahan dasarnya.
1)      Pectin
Pectin adalah polisakarida linear yang terutama terdiri dari asam galacturonic dan turunannya. Saat zat ini berada di dalam lambung dan terisi cairan, ia akan mengembang dan mengisi penuh perut, dan konsistensinya membuat lama berada dalam saluran pencernaan, sehingga memperlambat timbulnya rasa lapar.
2).        Bagi penderita hipertensi atau darah tinggi bisa meningkatkan tekanan darah karena ketidakseimbangan antara natrium dan kalium di dalam darah dan jaringan tubuh.
3).        Bagi penderita atau orang yang sedang dalam program penurunan berat badan perlu diwaspadai karena kandungan minyaknya mencapai 30 persen bobot kering.
Menurut penelitian, serat pectin dapat mengurangi absorbsi pada saluran pencernaan sehingga menurunkan level kolesterol darah, meningkatkan peristaltik usus, mengurangi konstipasi dan mengurangi resiko kanker saluran cerna.
Hasil dari penelitian Instant Noodles with pectin for Weight Reduction menyebutkan bahwa efikasi penurunan berat badan dan pembentukan postur tubuh pada penggunaan mie instan dengan pectin lebih baik daripada mie instan dengan formula standar (tanpa pectin).
Dari beberapa ulasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa konsumsi mie instan tidak sepenuhnya berbahaya, bahkan bermanfaat selama dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan.
4).        Kesimpulan
            Mi instan adalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada dalam paketnya.
Mi instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, yang kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan pertama di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mi Jepang) rasa ayam. Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin memperkenalkan mi dalam gelas bermerek Cup Noodle. Kemasan mi adalah wadah styrofoam tahan air yang bisa digunakan untuk memasak mi tersebut. Inovasi berikutnya termasuk menambahkan sayuran kering ke gelas, melengkapi hidangan mi tersebut. Menurut sebuah survei Jepang pada tahun 2000, mi instan adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20
                        Produk makanan instant sebagaimana diketahui adalah salah satu produk makananan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar berdomisil jauh dari orang tua, produk ini merupakan makanan cepat saji yang bisa dikomsumsi karena harganya yang terjangkau, mudah didapatkan dan sifatnyaa yang tahan lama. Dengan demikian buat mahasiswa yang tetap mengkomsumsi makanan ini agar tidak berlebihan karena zat-zat yang terkandung dalam mie instant dapat menggangu kesehatan khususnya pada pencernaan.




DAFTAR PUSTAKA


No comments:

Post a Comment

welcome !!!