1). Pengertian
mie instan
Mi instan
adalah mi
yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa
dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu -
bumbu yang sudah ada dalam paketnya.
Mi instan diciptakan oleh Momofuku Ando
pada 1958,
yang kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan
pertama di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mi
Jepang) rasa ayam. Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin
memperkenalkan mi dalam gelas bermerek Cup Noodle. Kemasan mi adalah
wadah styrofoam tahan air yang
bisa digunakan untuk memasak mi tersebut. Inovasi berikutnya termasuk
menambahkan sayuran kering ke gelas, melengkapi hidangan mi tersebut. Menurut
sebuah survei
Jepang pada tahun 2000, mi instan adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20
2). Zat kimia yang terkandung dalam mie instan
1.
Kandungan lilin
Dalam proses pembuatan mi, pengawetan dilakukan dengan deep frying yaitu penggorengan dalam minyak panas pada suhu 120-160 derajat celcius selama kurang lebih dua menit sampai kering dan diperoleh kadar air kurang dari 4% sehingga mikroorganisme nggak dapat berkembang biak.
Bahayanya kalau mi instan tetap ada di dalam saluran pencernaan untuk waktu yang lama, akan sangat berdampak pada penyerapan nutrisi makanan lain yang kamu makan.
Dalam proses pembuatan mi, pengawetan dilakukan dengan deep frying yaitu penggorengan dalam minyak panas pada suhu 120-160 derajat celcius selama kurang lebih dua menit sampai kering dan diperoleh kadar air kurang dari 4% sehingga mikroorganisme nggak dapat berkembang biak.
Bahayanya kalau mi instan tetap ada di dalam saluran pencernaan untuk waktu yang lama, akan sangat berdampak pada penyerapan nutrisi makanan lain yang kamu makan.
2). Kandungan nipagin
Sudah nggak
asing lagi kalau dalam proses pembuatan bumbu-bumbu mi instan menggunakan bahan
kimia sebagai pengawet. Pengawet yang paling umum digunakan yaitu asam benzoat
dan nipagin.
Nipagin
biasa digunakan sebagai pengawet dalam pembuatan kecap. Beberapa negara
mengizinkan penggunaan nipagin dalam batas maksimun seperti Kanada dan Amerika
Serikat.
Sedangkan di
Indonesia, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), penggunaan nipagin
di Indonesia diatur dalam Permenkes RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan
tambahan makanan yang mengizinkan penggunaan nipagin dalam kecap dengan batas
maksimum 250 mg/kg (SNI,1999).
Tapi ada juga negara yang nggak mengizinkan penggunaan nipagin sebagai pengawet dalam makanan, misalnya Belgia, Prancis, Belanda dan Turki.
Kombinasi dari penggunaan asam benzoat dan nipagin sebagai pengawet dalam makanan dapat meningkatakan daya tahan makanan karena peningkatan efek antimikrobanya.
Tapi ada juga negara yang nggak mengizinkan penggunaan nipagin sebagai pengawet dalam makanan, misalnya Belgia, Prancis, Belanda dan Turki.
Kombinasi dari penggunaan asam benzoat dan nipagin sebagai pengawet dalam makanan dapat meningkatakan daya tahan makanan karena peningkatan efek antimikrobanya.
Penggunaan
nipagin dan garam natrium yang berlebihan akan menimbulkan reaksi alergi pada
mulut dan kulit. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan dan analisis
kuantitatif terhadap pengawet nipagin dalama makanan secara rutin.
3). Pengawet TBHQ (tertiary-butyl
hydroquinone)
TBHQ
merupakan bahan kimia yang sering disebut memiliki fungsi sebagai antioksidan.
Tapi, TBHQ ini bukanlah berasal antioksidan alami tapi berasal dari bahan kimia
sintesis. Zat ini berfungsi untuk mencegah oksidasi lemak dan minyak, sehingga
dapat memperpanjang masa simpan makanan olahan, atau biasa disebut bahan
pengawet. Inilah kenapa mi instan bisa awet disimpan dalam waktu yang lama.
Memang sih
TBHQ biasa digunakan di dalam makanan olahan instan. Tapi, bahan kimia tersebut
juga bisa ditemukan di dalam bahan non-makanan, seperti pestisida, kosmetik,
dan parfum, karena sifatnya yang bisa mengurangi tingkat penguapan. Kalau TBHQ
ada di dalam makanan jelas membahayakan tubuh manusia apalagi kalau kamu sering
mengonsumsinya, bisa berakibat mual disertai muntah, terjadi dering di telinga,
mengigau, dan sesak napas.
4. MSG
(monosodium glutamat)
Memang nggak
bisa dipungkiri kalau bumbu mi instanlah yang bisa membuat makanan ini menjadi
nikmat dan gurih. Itu semua karena bumbu mi instan mengandung bahan penyedap
rasa seperti MSG atau vetsin yang dapat membahayakan untuk kesehatan.
MSG dapat menyebabkan disfungsi otak dan kerusakan berbagai organ. Selain itu, zat ini juga dapat menimbulkan sejumlah penyakit, seperti alzheimer, parkinson, dan bahkan penyakit kesulitan belajar.
MSG dapat menyebabkan disfungsi otak dan kerusakan berbagai organ. Selain itu, zat ini juga dapat menimbulkan sejumlah penyakit, seperti alzheimer, parkinson, dan bahkan penyakit kesulitan belajar.
5). Sodium
Rekomendasi dari Dietary Allowance
Amerika Serikat, menyatakan untuk kebutuhan natrium pada orang dewasa dan
anak-anak berusia dari 4 tahun yakni 1500 mg perhari. Pada 1 cup sajian mie
terkandung 2700 mg-sodium. Namunm, studi baru di CDC dan Akademi Nasionanal of
Medicine ditemukan, bahwasannya terlalu banyak garam tak lagi menimbulkan
bahaya yang spesifik terhadap kesehatan.
Bahkan tindakan dikuranginya asupan
garam dibawah tingkat yang sudah di rekom, bisa menimbulkan bahaya kesehatan. Hampir
5 tahun lamanya, Akademi Nasional Institute of Medicine sudah melakukan
penelitian pada 29.000 peserta dan memberi kesimpulan bahwa “tidak ada
hun=bungan antara garam dan kesehatan seseorang”.
6). Minyak Goreng
Produk Oksidasi saat mengkonsumsi
mie banyak dikhawatirkan, termasuk akrilamida dan aldehida yang diproduksi dari
minyak tersebut. Kalau minyak tidak digoeng diolah pada suhu tepat, maka akan
menghasilkan produk oksidasi yang terkandung tumpukan racun.
Saya sarankan minyak goreng pada
mie, sebaiknya diolah dengan suhu yang sudah ditentukan di balik kemasan.
7). Mengandung MSG
Kandungan monosodium glutamat atau
singkatnya (MSG), merupakan salah satu bahan yang dipakai untuk penambah cita
rasa yang khas pada mie.
Namun sekitar 1-2 % dari populasi
manusia di seluruh dunia mengalami alergi, ketika mengkonsumsi MSG tersebut.
Beberapa gejala seperti, akan mengalami sensasi terbakar di dada, kemerahan
pada wajah serta kulit, rasa nyeri dan sakit kepala.
8). Propylene Glycol
Propylene Glycol merupakan bahan
yang berfungsi untuk mencegah mie dari pengeringan dengan mempertahankan
kelembapan. Tubuh kita sangat mudah untuk menyerap zat ini, mungkin
lama-kelamaan dapat terakumulasi di jantung, hati dan ginjal. Akibatnya beragam
macam kelainan pada organ, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
3). Fungsi dan manfaat mie instan
Kebanyakan produk-produk mie instan telah melalui proses fortifikasi
(seperti yang sudah pernah dibahas), yakni proses penambahan mikronutrien ke
dalam produk. Mikronutrien ini seperti misalnya zat besi, asam folat, niasin,
vitamin dan mineral seperti kalsium.
Baru-baru
ini telah diperkenalkan jenis mie instan baru yang justru dapat membantu
orang-orang yang mengalami kegemukan atau ingin berdiet, menurunkan berat
badannya. Mie instan tersebut adalah mie yang menggunakan pectin sebagai salah
satu bahan dasarnya.
1)
Pectin
Pectin adalah
polisakarida linear yang terutama terdiri dari asam galacturonic dan
turunannya. Saat zat ini berada di dalam lambung dan terisi cairan, ia akan
mengembang dan mengisi penuh perut, dan konsistensinya membuat lama berada
dalam saluran pencernaan, sehingga memperlambat timbulnya rasa lapar.
2). Bagi penderita hipertensi atau darah
tinggi bisa meningkatkan tekanan darah karena ketidakseimbangan antara natrium
dan kalium di dalam darah dan jaringan tubuh.
3). Bagi penderita atau
orang yang sedang dalam program penurunan berat badan perlu diwaspadai karena
kandungan minyaknya mencapai 30 persen bobot kering.
Menurut
penelitian, serat pectin dapat mengurangi absorbsi pada saluran pencernaan
sehingga menurunkan level kolesterol darah, meningkatkan peristaltik usus,
mengurangi konstipasi dan mengurangi resiko kanker saluran cerna.
Hasil dari
penelitian Instant Noodles with pectin for Weight Reduction
menyebutkan bahwa efikasi penurunan berat badan dan pembentukan postur tubuh
pada penggunaan mie instan dengan pectin lebih baik daripada mie instan dengan
formula standar (tanpa pectin).
Dari beberapa
ulasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa konsumsi mie instan tidak sepenuhnya
berbahaya, bahkan bermanfaat selama dikonsumsi dalam jumlah yang tidak
berlebihan.
4). Kesimpulan
Mi instan adalah mi yang sudah dimasak
terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk
konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada
dalam paketnya.
Mi instan
diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, yang kemudian
mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan pertama di dunia Chicken
Ramen (ramen
adalah sejenis mi Jepang) rasa ayam. Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin
memperkenalkan mi dalam gelas bermerek Cup Noodle. Kemasan mi adalah
wadah styrofoam tahan air yang
bisa digunakan untuk memasak mi tersebut. Inovasi berikutnya termasuk
menambahkan sayuran kering ke gelas, melengkapi hidangan mi tersebut. Menurut
sebuah survei
Jepang pada tahun 2000, mi instan adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20
Produk makanan instant
sebagaimana diketahui adalah salah satu produk makananan cepat saji yang
semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal
penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar
berdomisil jauh dari orang tua, produk ini merupakan makanan cepat saji yang
bisa dikomsumsi karena harganya yang terjangkau, mudah didapatkan dan sifatnyaa
yang tahan lama. Dengan demikian buat mahasiswa yang tetap mengkomsumsi makanan
ini agar tidak berlebihan karena zat-zat yang terkandung dalam mie instant
dapat menggangu kesehatan khususnya pada pencernaan.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment
welcome !!!