Ok, Pada kesempatan kali ini gue mau sharing tentang bagaimana sih caranya menambahkan widget dan animasi cursor pada blog.
agar terlihat keren gituh haha ..
Baik, yang pertama gue mau sharing tentang cara menambah widget jam ke blog dulu .. Yuk langsung aja kita ke TKP ....
berikut langkah - langkahnya :
1). Kamu klik atau kunjungi halaman ini : http://flash-clocks.com/analog-flash-clock-page1.html
2). Di tab baru silahkan pilih widget jam yang kamu mau.
3). Pilih/klik HTML Embed Tag > lalu copy semua code tersebut.
COBA LIHAT CONTOH DI BAWAH .
4). Lalu buka akun blogger kamu.
5). Pilih Menu Tata letak > Add Gadget > HTML/JavaScript > Paste code tadi yang udah di copy > klik save
LIHAT CONTOH DI BAWAH.
6). Hahayy.... Tinggal Cekidot Deh . lihat blog kamuu udah kaya di rumah haha.
semoga bermanfaat & thanks atas kunjungannya !!
Entri yang Terpopuler
ARTIKEL TENTANG TOOL ICON PADA COREL DRAW | YM BLOG
Pengertian Microsoft CorelDRAW CorelDRAW adalah aplikasi design grafis yang digunakan untuk membuat berbagai macam desig...
Monday, October 3, 2016
CONTOH FOLMULIR SURAT PERNYATAAN JATUH THALAK | YM Blog


Yang beranda tangan di bawah ini saya
:
Nama :
Tempat
/Tgl. Lahir/Umur :
Agama :
Pekerjaan :
Tempat
tinggal di :
Pada hari ini saya menjatuhkan thalak
satu yang ke satu kepada isteri saya :
Nama :
Tempat /Tgl.
Lahir/Umur :
Agama :
Pekerjaan :
Tempat
tinggal di :
Selanjutnya,
kedua belah pihak (suami,isteri) sepakat tidak akan saling menggugat apapun
yang berhubungan dengan perceraian ini.
Demikian
surat pernyataan ini kami buat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani tanpa ada
paksaan dan tekanan dari siapapun, serta kami tanda tangani bersama di hadapan
2 (dua) orang saksi.
Subang, 24 September
2016
Yang
menerima Yang Mengikrarkan
AI SUMART YAYAT
HIDAYAT
Mengetahui
Pegawai
Pencatat Nikah (P3N)
..........................................
Saksi-saksi :
1.
......................................... (Tanda Tangan)
2.
......................................... (Tanda Tangan)
semoga bermanfaat & thanks atas kunjungannya !!
Cerpen Judul Sunset Terakhir Bersamamu Karya Windiya Kategori: Cerpen Sedih | YM Blog
Sunset
Terakhir Bersamamu
Judul Cerpen
Sunset Terakhir Bersamamu
Cerpen Karangan: Windiya
Kategori: Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 27 August 2016
Cerpen Karangan: Windiya
Kategori: Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 27 August 2016
“Gita,
bangun!!” Suara mamaku sudah terdengar di depan pintu.
“Iya ma, gita sudah bangun”. jawabku.
“Cepat turun mama dan papa sudah menunggumu di bawah untuk sarapan bersama.”
“Iya ma.”
Aku pun turun dengan terburu-buru.
“Iya ma, gita sudah bangun”. jawabku.
“Cepat turun mama dan papa sudah menunggumu di bawah untuk sarapan bersama.”
“Iya ma.”
Aku pun turun dengan terburu-buru.
“Pagi ma,
pagi pa.” Sapaku sambil mencium mereka.
“Ayo buruan makan nanti kamu telat lagi ke sekolahnya.” Kata ayahku.
“Ayo buruan makan nanti kamu telat lagi ke sekolahnya.” Kata ayahku.
Sesampainya
di sekolah
Pak guru datang dengan seseorang di belakangnya aku belum pernah melihat dia sebelumnya, mungkin dia anak baru.
“Pagi murid-murid” kata pak guru
“Pagi pak” jawab kami hampir berbarengan.
“Kita kedatangan siswa baru, ayo perkenalkan namamu.”
“Haii, perkenalkan nama saya muhammad hafiz, salam kenal semua”.
“Ayo nak hafiz duduk di sebelah sana” kata pak guru sambil menunjuk bangku yang di sebelah gita.
Pak guru datang dengan seseorang di belakangnya aku belum pernah melihat dia sebelumnya, mungkin dia anak baru.
“Pagi murid-murid” kata pak guru
“Pagi pak” jawab kami hampir berbarengan.
“Kita kedatangan siswa baru, ayo perkenalkan namamu.”
“Haii, perkenalkan nama saya muhammad hafiz, salam kenal semua”.
“Ayo nak hafiz duduk di sebelah sana” kata pak guru sambil menunjuk bangku yang di sebelah gita.
Ternyata
benar dugaanku kalau dia itu anak baru, lumayan ganteng sih. oh iya aku hampir
saja lupa, perkenalkan namaku gita graceva amanda, aku bersekolah di sekolah
SMAN 1, sekarang aku duduk di kelas 11, aku termasuk murid terpopuler di
sekolahku.
Sebulan aku
sudah mengenal hafiz dia anak yang baik dan humoris tapi, dia begitu cepat
meninggalkan kami semua.
Satu minggu yang lalu. Di sebuah pantai yang indah aku dan hafiz sedang menikmati terbenamnya matahari.
Satu minggu yang lalu. Di sebuah pantai yang indah aku dan hafiz sedang menikmati terbenamnya matahari.
“Gita, aku
senang bisa kenal kamu, aku gak mau sampai kehilangan kamu.” Hafiz berkata
seperti itu sambil memegang tanganku.
“Apaan sih fiz, aku gak akan pergi kemana-mana kok, kamu jangan ngomong gitu ahh.” Kataku.
Tapi tiba-tiba saja hafiz memelukku dengan eratnya, aku bingung apa maksud ini semua, tapi tiba-tiba saja badan hafiz melemas dan dia jatuh di pelukanku. di saat itu aku bingung harus berbuat apa aku hanya bisa menangis dan memegang badannya dengan erat, ternyata itulah metahari terakhir hafiz.
“Apaan sih fiz, aku gak akan pergi kemana-mana kok, kamu jangan ngomong gitu ahh.” Kataku.
Tapi tiba-tiba saja hafiz memelukku dengan eratnya, aku bingung apa maksud ini semua, tapi tiba-tiba saja badan hafiz melemas dan dia jatuh di pelukanku. di saat itu aku bingung harus berbuat apa aku hanya bisa menangis dan memegang badannya dengan erat, ternyata itulah metahari terakhir hafiz.
Cerpen
Karangan: Windiya
Facebook: Windiya
Facebook: Windiya
Cerita
Sunset Terakhir Bersamamu merupakan cerita pendek karangan Windiya, kamu dapat mengunjungi halaman
khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
semoga bermanfaat & thanks atas kunjungannya !!
Sejarah Foto Dokumenter dan Perkembangan Fotografi | YM Blog
Sejarah Foto Dokumenter dan Perkembangan Fotografi
Dari tahun ke tahun dunia fotografi
mengalami perkembangan mengikuti jaman. Nah pada tulisan ini, saya ingin
berbagi cerita sedikit terkait sejarah foto dokumenter dan perkembangan
fotografi, yang saya dapat ketika mengikuti kelas Permata Photo Grand (PPG)
2012, di Binus Fx Jakarta. (9/11). Dengan Edy Purnomo sebagai pematerinya,
seorang fotografer kawakan.
Mengutip Majalah Life definisi foto
documenter, adalah visualisasi nyata yang dilakukan seorang fotografer yang
ditujukan untuk mengkomunikasikan susuatu yang penting. Peruntukannya, untuk
umum, seperti media, koleksi pribadi tentang kehidupan seroang.
Edy mengatakan, mengapa dan kapan
mulai pertama kali terjadinya foto dokumenter? Ternyata setelah kamera
ditemukan dan orang merasa penting dengannya. Dari sanalah dimulai.Pada abad 19
Jacob Riis dan Lewis Hine sebagai pelopor foto dokumenter.
Jacob Riis
sendiri adalah seorang guru yang sering hunting foto. Tapi yang dia potret
dengan sangat berbeda. Ia memotret tentang kemanusiaan, di mana pada saat itu
jarang dilakukan.
Saat ini kita sering melihat
foto-foto yang menampilkan potret kemiskinan. Jacob Riis lah orang yang pertama
memulai tradisi memotret tentang kemiskinan. Pada saat itu dia pergi ke
kampung-kampung melihat kondisi masyarakat.
selanjutnya ada Lewis Hine, ia lebih
spesifik bercerita tentang pekerja anak. Dia pun orang yang pertama memulai
tradisi memotret tentang eksploitasi anak.
Di tahun 1930 foto sangat efektif
untuk perang melawan pekerja anak dan juga kondisi kemiskinan. Pemerintah AS
memanfaatkan fotografer FSA (Farm Security Administration), Lewis Hine pun
terlibat di dalamnya, untuk merekam kondisi jaman depresi, sebagai alat
propaganda. Ini sangat efektif karena kegunaan kamera dapat bercerita kepada
publik.Documentary photography, merekam kondisi sosial, dan mereflekasikan apa
yang terjadi pada masa depan. Para fotografer digunakan untuk propaganda
Amerika Serikat. Seperti karya Dorothea Lange, dan Walker Evans.
CERPEN JUDUL SATU UNTUK MU | YM Blog
SATU UNTUK MU
Jika ada yang lebih indah dari kata benci,
aku ingin membencimu setulusnya.
Pekatnya malam yang dinginnya menusuk hingga
ke jantungku membuatku sulit memejamkan mata. Di balik jendela ini hanya aku
dan buku gambarku terpaku membunuh malam. Hingga aku tertidur lelap di antara
gelap dan pekat berjelaga di langit-langit kamarku.
Kringgg! Kringgg!
“Viko! Bangun sayang ayo mandi! Kamu harus
berangkat sekolah nak” seru mama yang sedang sibuk memasak nasi goreng untukku.
Tanpa berlama-lama aku bergegas mandi dan bersiap-siap. Di bawah papa dan mama
sudah menungguku.
“Pagi pa, ma!” ucapku.
“Wihh ganteng banget anak papa ini, ma” ledek
papa padaku.
Aku begitu bahagia tinggal di keluarga ini,
terasa nyaman dan damai setiap hari. Tapi hal sebaliknya terjadi di sekolah.
Rasanya ingin aku pindah dari sekolahku saat ini. Entah rasa kecewa yang
bagaimana yang membuatku enggan menatap dirinya. Vika sahabatku, yang dulu aku
begitu dekat dengannya. Sudah seperti kakak, adik, musuh, teman, saudara,
bahkan lebih dari itu. Aku sangat menyayanginya. Tapi entah bagaimana sekarang
aku membencinya, tapi tidak. Aku tidak bisa.
“Hey! Viko!” *bruk* tubuh tambunnya
menubrukku, hampir saja aku terjatuh.
“Uh dasar si gempal! Kenapa sih?” ucapku
kesal. Yah temanku satu ini memang kadang suka sembarangan, sudah tau badanku
kurus, suka ditabrak pula dengan tronton satu ini. Baim namanya.
“Ko, kau tau kan? Vika sekarang berubah”
tanya baim tiba-tiba kepadaku.
“Berubah gimana?” balasku sok datar.
“Ye elah, sudah lah ko, kau pasti
merasakannya juga. Belakangan ini dia aneh”
“Ah kamu im, perasaan kau saja mungkin” “Ah
bagaimana juga kau ko, sudah lah nanti kau tau sendiri”
Kami lalu membubarkan diri dari obrolan
menyakitkan ini. Aku bahkan tidak tahan lagi mendengar kata “Vika” di telingaku.
Jam pelajaran hari ini pun habis, yang
diakhiri dengan PR bertubi-tubi. Aku sesegera mungkin berjalan ke depan
gerbang. Biasanya pak maman, sopirku sudah menunggu.
Langkahku kian cepat agar waktu lelah
mengejarku. Kuperlebar jarak kaki kanan dan kiriku ke depan dan ke belakang.
Dan.. “brukkk”
“Awh!” rintih gadis itu
“Vika?” oh tidak, aku menabraknya.
“Lain kali bisa liat-liat gak sih ko kalo
jalan? Beli kacamata yang lebih besar biar keliatan!” tukasnya.
“Ya, ma.. Maaf ka, aku tadi buru-bu…”
“Ah sudah, minggir aku mau lewat!” potongnya.
Ya aku memang salah, tapi gak harusnya dia
menghinaku dengan cara seperti ini. Aku semakin tak tahan melihatnya seperti
itu. Tapi apa yang bisa kuperbuat? Aku hanya orang di balik layar, yang selalu
berusaha membuatnya bahagia. Tapi selalu mendapatkan luka.
“Huffttt! Capek banget” keluhku di dalam
mobil.
“Wah den, ngapain aja kok bisa capek?” tanya
pak maman.
“Hehe enggak pak, tadi banyak PR yang dikasih
guru”
“Yah namanya juga sekolah den, ya itulah
tugasnya. Belajar!”
“Hehe iya pak, ya udah pak langsung pulang
aja yah. Hari ini viko males ke mana-mana”
“Siap den! Berangkat!”
Sesampainya di rumah aku hanya melihat jam
dinding berdetak. Kunikmati detaknya yang tak seirama dengan detak jantungku.
Dan sekelumit pikiran tentang vika muncul lagi. Ingin sekali kutelepon dan
kuungkapkan semua perasaan kepada vika. Kuputar balikan handphone di tanganku.
Tapi, ah kuputuskan untuk tak meneleponnya. Biarkan semua perlakuannya padaku
dia nikmati.
Hari-hari kulewati tanpa sepatah kata pun
keluar untuknya dan sebaliknya. Hingga pada suatu malam, telepon rumahku
berdering.
“Halo, ada yang bisa saya bantu?” ucap mama
mengangkat telfon.
“Bu, vika kecelakaan dan sekarang sedang di
ugd bu.” suara isak seorang ibu di seberang sana.
Mamaku tak habis fikir, baru saja kemarin
mama bertemu vika. Dan aku? Aku terkejut dan sangat-sangat terkejut. Kami
sekeluarga pun bergegas ke rumah sakit untuk menemui keluarga vika.
Sesampainya di sana aku berjalan cepat ke
ruangan di mana vika dirawat. Aku, aku melihatnya terbaring lemah dengan
peralatan rumah sakit yang tersambung ke tubuhnya. Lalu dokter datang menemui
kami. Dan mengatakan bahwa vika membutuhkan satu ginjal untuk hidupnya. Kami
sangat terpukul. Kami sekeluarga berdiskusi atas hal ini. Dan akhirnya,
keputusan telah kami ambil.
Beberapa minggu kemudian, vika terbangun.
Satu yang tak kupaham adalah, dia tak menyebutkan namaku. Dua hari kemudian
vika sudah masuk ke sekolah. Dia menemuiku di perpustakaan.
“Viko,” dengan senyum hambarnya dia
mendekatiku.
Tanpa basa-basi aku ke luar dari sana. Tak
tahan aku melihatnya. Rasa benci ini semakin membuncah tiap kali mendengar
namanya dan melihat wajahnya.
Dan selama satu bulan aku tak berbicara
dengannya. Hingga suatu hari, di hari ulang tahun vika aku sudah menyiapkan
kado berupa buku karyaku sendiri yang berjudul ‘inspirasi terindah’. Dan buku
itu terinspirasi olehnya. Berisi perasaanku padanya. Mungkin hanya dengan buku
itu aku bisa mengungkapkan semua. Kado itu kutitipkan pada mama. Karena esok
aku harus pergi ke kyoto, untuk pindah sekolah. Di dalamnya sudah tertulis
surat untuknya.
Keesokan harinya, di sekolah. Mama bertemu
vika untuk memberikan titipanku. Perlahan ia baca.
“Dear vika. Hanya satu untukmu. Jaga
baik-baik ginjalku. Aku tak ingin melihatmu sakit. Aku sudah tau rasanya
membuatmu bahagia itu sulit. Jadi aku tak sanggup melihatmu bersedih. Maafkan
sikapku akhir-akhir ini. Aku hanya kecewa. Aku hanya ingin membencimu sepenuh
hati. Tapi tidak, aku lebih baik pergi. Aku gak bisa membencimu. Semoga bahagia
vika. Selamat ulang tahun.
Yang selalu untukmu
Viko”
Kini hanya hati yang tak terpisahkan oleh
jarak, ruang dan waktu. Dan biarkan aku membencimu dengan tulus..
semoga bermanfaat & thanks atas kunjungannya !!
Subscribe to:
Posts (Atom)